Hinandra
5 min readJan 25, 2024

— the confession, final.

kyungjun terkekeh ngeliat berita di mading, dan seluruh dunia tau kalo dia dan dabeom dijodohin, udah tunangan.

“kurang ajar,” kata kyungjun tapi sambil mesem-mesem.

jinha sebelah kirinya naikin satu alis, seungbin sebelah kanan ngehela napas.

“gila.” kata seungbin.

“gue emang udah gila gara-gara dabeom,” surprisingly, kyungjun ngomong gini dengan santai dan tenang.

“terus kenapa ‘kurang ajar’ gitu?” tanya jinha, “lo marah?” lagi.

“beritanya ngerendahin cowo gue, siapa mereka berani bikin omong kosong gini kesebar luas, dabeom pasti sedih,” kata kyungjun nunjuk berita di mading, waktu tangannya mengepal, seungbin reflek nahan, ngeri kaca mading mau digebuk padahal nggak.

kyungjun nyentak tangannya dan waktu noleh, hyunho dateng bareng wooram, yoonseo dan dabeom.

yang tadinya rame jadi rame banget, dua orang yang muncul di berita sekarang ada di depan mata, dan somi datang dari arah lain.

“belum lulus udah tunangan,” kata somi mencela.

“curiga belum punya apa-apa nanti udah married karena — ”

“lo yang orang tuanya kaya hasil korupsi tau apa soal kehidupan kita? gue dijodohin sama dabeom karena kesepakatan orang tua, lo orang asing, orang dengki yang cuma modal opini jelek, tau apa soal kebenaran hubungan gue sama dia? lo cuma sampah kim somi, sampah yang gak pernah bahagia karena orang lain bahagia.”

dabeom gak ngomong apa-apa tapi waktu somi mau maju hampir jambak dia, kyungjun udah lebih dulu cengkram pergelangan tangan ceweknya yoonseo itu dan natap dia dengan tajam.

“gue gak akan pernah lupa apa yang hampir terjadi sama tunangan gue malam itu, hampir dia dan sahabatnya jadi sampah sama seperti lo,” kata kyungjun tajem banget, somi sampai meringis karena cengkramannya juga jadi makin erat dan hempasannya bikin somi oleng dan mundur.

“lo semua gausah percaya berita busuk kaya gini! asal lo pada tau aja, ayahnya dabeom yang punya Milenium Hotel dan ibunya seorang Detektif, dan lo masih mau percaya hoax kaya gini? lo pikir lo semua bakal aman gitu? sebelum mereka tau, gue duluan yang bikin kalian diem — ”

“udah, jun, udah….” dabeom ngeraih lengan kyungjun, narik dikit dan melas supaya kyungjun gak bicara soal keluarganya lebih jauh.

tapi semua orang malah makin berisik, bukan karena berita dabeom si culun itu jual diri ke kyungjun, tapi karena tau yang punya Milenium Hotel itu sekaya apa, dan memang merahasiakan anak-anaknya.

“kalian pergi aja, biar gue yang urus somi.” itu yoonseo, yang untuk pertama kali menjadi tameng suadaranya yang selama ini nyebelin mampus itu, kyungjun butuh waktu berdua sama dabeom.

yoonseo juga butuh ruang untuk bener-bener menyerahkan semuanya.

somi dengan raut wajah rumitnya natap kepergian kyungjun sama dabeom, dan semua orang malah menggunjing dirinya sekarang.

“lo akan selalu jadi orang yang paling gak bahagia di dunia ini, kalo lo gak bisa berhenti gangguin hidup orang lain, somi.”

“jangan pernah datangin gue lagi, kita putus.”

“yoonseo — tapi, yoon — ”

“final! ayo guys, let’s go kita ngintip kyungjun dabeom!”

yoonseo memimpin barisan, ninggalin somi dalam kehancuran, nyusulin kyungjun dabeom yang ada di lapangan basket belakang, jauh dan sepi. cocok buat ciuman sampai kepsek memisahkan.

“malam itu — ”

“jangan dibahas.”

dabeom yang memunggungi kyungjun sebenarnya malu, tapi suaranya terdengar dingin meski wajahnya kerasa panas, ngeri kyungjun tersinggung, tapi gak berani natap matanya sekarang, dabeom rasa dia bisa langsung pingsan.

“gue bingung harus mulai darimana.”

kyungjun sedih cuma bisa natap punggung dabeom, tapi gak tega maksa setelah apa yang terjadi tadi, bisa aja dabeom marah karena rahasia soal orang tua dan kehidupan aslinya terbongkar karena mulut barokah kyungjun.

“dabeom.”

“gue minta maaf.”

“tapi gue jatuh cinta sama lo.”

“yah jelek banget ngomongnya.”

“tapi malam itu maksudnya…. gini, dabeom, kenapa gue menderita? karena kalo sampe lo diapa-apain waktu itu gue bakal ngerasa bersalah banget karena gagal jagain lo, bukan cuma karena tanggung jawab yang dikasih orang tua lo tapi karena perasaan gue sendiri, gue…. sayang sama lo.”

kyungjun sibuk ngoceh soal perasaannya, gak tau kalo dabeom senyum tapi nangis.

“kata yoonseo, bener, gue peduli, gue ngga bisa benci lagi sama lo meskipun emang ada aja kelakuan lo itu ceroboh dan iya-iya aja diapa-apain sama somi, gue marah, karena gue gamau lo kenapa-napa, karena gue gamau gagal jagain lo, karena gue gamau…. liat lo menderita, lo nggak pantas untuk diperlakukan kaya gitu.”

kyungjun nunduk, karena sebenarnya dia juga ngerasa bersalah untuk bagian dimana dia nyakitin dabeom dengan kata-kata nya, karna kyungjun gak pandai kasih liat kalo dia sayang, dia juga denial, tapi sekarang nggak.

“jangan nyerah soal perjodohan.”

“jangan pulang ke rumah orang tua lo, nanti gue sama siapa masa di rumah sendirian?”

dabeom gemes sampai akhirnya berbalik dan ngulurin tangannya buat nangkup wajah kyungjun, langsung nubruk bibir tunangannya itu dan biarin kyungjun narik pinggangnya merapat.

ciuman lepas begitu wajah dabeom sempurna merah, lalu kyungjun dengan senyumnya ngehapus air mata anak itu, berbisik dengan lembut, “tolong terima perasaan gue, dabeom, tolong jangan jatuh cinta sama siapapun selain gue,” katanya.

karena sepenuhnya kyungjun belum tau isi hati dabeom, walau melihat gimana anak itu menerima dirinya juga perihal malam purnama lalu.

“gue ngga akan nyerah kok.”

walau rasanya degdegan parah kaya mau pingsan, sampai jatuhnya dabeom malah pegangan di bahu kyungjun karena lemes, takut roboh, tapi kyungjun narik dan lingkarin kedua lengannya di pinggang dabeom, sangga tubuhnya tetap berdiri kokoh.

“kalo lo ngga cinta sama gue, gue bisa buat lo jatuh cinta.”

dabeom terkekeh, nunduk, nangis, senyum, terus natap kyungjun dengan matanya yang melengkung, manis amat dek?

kyungjun yang udah gila jadi tergila-gila dah ini.

“kalo lo — ”

cup!

“gue mungkin belum cinta sama lo, tapi pasti udah jatuh…. jadi…. tolong…. buat gue cinta….” kalimat dabeom terjeda-jeda, karena kyungjun nyolong kecupan setelah dabeom cium pipinya sekali sebelum bicara dan kyungjun bisa mati kayanya kalo gak nurutin hatinya, pengen cium-cium dabeom.

“lo yakin?”

dabeom dibuat merona padam sampai kakinya lemes, pengen peluk kyungjun supaya bisa umpetin kesaltingannya tapi kyungjun nolak dipeluk supaya bisa tatap mata dabeom lekat-lekat.

“kalo kita lanjut, gue nggak yakin bisa berhenti.”

de javu dan riuh debar jantung yang sama kaya purnama lalu kembali terasa, senyum kyungjun rekah, begitu juga dengan perasaan yang dia takutkan tapi ternyata, siapa sangka perasaan itu juga yang bikin dia ngerasa lega?

“jangan berhenti.”

perasaan cinta yang kyungjun takutkan, sekarang dia bebaskan, sampai sepenuhnya bahagia, kyungjun lega, membuat dabeom juga, merasa bebas untuk memaafkan, menerima dan kasih kesempatan dirinya sendiri, untuk cinta seutuhnya.

“OIY! EMANG BOLEH SEPELUKAN ITU?!”

kyungjun hampir bisa menikmati si merah muda manyun manisnya tapi teriakan si bajingan hyunho sekali lagi, “ganggu aja bangsat,” ujarnya murka, tapi dabeom lepas dari rengkuhan.

berlari menyongsong teman-teman di pinggir lapangan.

“gimana?!” tanya wooram super antusias.

dabeom cengengesan, kyungjun sampai di belakangnya dan meluk dia dari belakang.

“CIAAAHHHHH, PELUK-PELUK MANJA, GUE JUGA BISA!” seru hyunho berisik lalu nyekek wooram, sebenarnya meluk, tapi berhubung wooram pendek jadi kaya nyekek.

lalu, “LAH GUE JUGA BISA!” yoonseo yang kebetulan kasian, ini beneran nyekek jinha sama seungbin yang ngapit dia. untung cakep yoonseo.

ceritanya selesai, soal semua yang disembunyikan sekarang udah dibebaskan, biar dunia tau kalo kyungjun mencintai dabeom, si beban yang sekarang kalo dia gak ada, kyungjun bisa gila.

dan cerita baru dimulai, untuk masa-masa kyungjun jadi budak cinta dengan sukarela, mengusahakan bahagianya dabeom sampai si manis lucu tapi ceroboh itu sepenuhnya cinta, sampai kyungjun lega, sampai jumpa disana!

— selesai.

demonycal property.

No responses yet