Hinandra
4 min readAug 22, 2023

owner kosan cabul ft. penghuni kosan binal; hoonjay story.

⚠ // boypussy, vulgarities, profanities, boy with girls stuffs, blowjob, hand job, older!hoon area. MDNI!

semua penghuni kosan udah pada keluar ganti-gantian setelah bayar ke ruangan mas sunghoon, sisa jay yang santai banget paling belakang, paling akhir sesuai perintah sang juragan.

“selamat siang, mas,” ujar jay begitu masuk.

“kunci pintu, jay,” kata sunghoon.

jay nurut, mengunci pintu dan menutup tirai jendela, terus berjalan lenjeh ala cewek gta, berakhir mendudukan pantat semoknya menyamping di pangkuan sunghoon.

segera merengkuh hangat pinggang ramping si cantik, mencium lembut bahu jay yang terekspos karena kaosnya melorot.

“sesuai kesepakatan ya, mashh…” ujar jay dengan nada manja pakai hhh biar lebih menggoda.

sunghoon senyum ganteng seraya meremas pantat jay, lihat wajah tergoda si binal itu, sunghoon mengusap sensual pinggang si cantik.

“kali ini mas mau lebih dong, cantik,” ujarnya.

“uhm? mau lebih? boleh,” jawab jay, menarikan jemarinya di rahang tegas mas sunghoon.

“tapi...” sambung jay, menjeda sengaja karena mau godain penis besar sunghoon yang mulai terasa keras menyela belahan pantat sintalnya.

“mas tau ‘kan, timbal baliknya seberapa?” tanya jay dengan wajah sayu seksi yang membuat sunghoon menelan ludah berat.

membawa tangannya masuk ke dalam skirt sepaha yang dikenakan jay, lalu mengusap vagina si cantik yang masih dibalut celana dalam.

“tenang, sayang, asal mas boleh masuk, kamu bisa tinggal disini gratis, kalau perlu pindah ke kamar yang lebih besar, gimana?” ujar sunghoon dengan wajah sange dan senyum angkuhnya.

“boleh?” tanya jay, seraya menggeliat dengan sengaja mengulek penis sunghoon.

buat tangan kekar si juragan kosan itu meremas paha jay guna menahan gelenyar nafsunya.

“apapun untuk dik cantik, sekarang turun, kontol mas udah kangen mulut hangatmu itu,” kata sunghoon, dengan engas yang udah sampai batas akhir.

jay terkekeh manis, seraya turun buat memposisikan dirinya di antara kedua kaki sunghoon, membuka zipper celana si mas dengan gigitan, mengulurkan tangan buat keluarkan anakonda gagah perkasa milik si juragan kosan yang buatnya menahan pekikan girang, walau sebesar itu pasti akan memenuhi mulutnya.

“eumh… berurat,” kata jay.

“kamu suka?”

“suka!”

sunghoon menyeringai, menepuk pucuk kepala si cantik dan mengulum bibirnya waktu lidah lihai jay mulai menjilati setiap inci penisnya, terasa basah dan geli, bagaimana ujung lidah si cantik menari mengikuti urat-urat penisnya.

“mas…”

“ganteng…”

tatapan jay naik, pada sunghoon yang bersandar di kursi, menatap balas jay dengan tatapan penuh nafsu, tangan jay mengocok penis sunghoon buatnya semakin tegak.

“mas, enak?” tanya jay, menekan pijatannya di pangkal penis sunghoon.

yang dibalas dengan geraman si juragan, terus meraih rambut jay dan buat si cantik meringis namun juga perlihatkan seringai mematikannya.

“isep, sayang,” titah sunghoon.

dan jay menurut, melahap penis sunghoon dengan tatapan yang gak lepas dari wajah merah si juragan, dengan mulut yang penuh dengan penis sunghoon, mengisap dan menjilati kepala penis besar miliknya.

“ohh… yeahh, pinter cantik…”

“heumhh…”

jay membalas dengan lenguhan manja yang disengaja, memantik libido si jurangan untuk semakin membara hingga meremat rambutnya.

“hamphh…”

“slrps… eumhh…”

“mhh… fuck… ahh… pinter, cantik, isep terus sampai muncrat.”

jay memejam, menikmati penis berurat yang memenuhi mulutnya, mengisap dan mengoral milik sang juragan dengan begitu handal, selipkan senyum nan seksi di saat tangan kekar sunghoon menjambak rambutnya.

tangan jay memijat-mijat pangkal penis sunghoon, satu lainnya bermain dengan bola kembar milik si juragan.

desahan demi desahan sunghoon coba untuk ditahan, namun akhirnya persetan dengan itu, dia tegakkan tubuhnya buat meraih kepala si cantik dan membantunya bergerak mempercepat kuluman.

melahap penis sunghoon hingga pangkal, “shh… shit, cuma jalang yang paling tau cara main yang enak,” kata dia.

plak! plak!

sunghoon menampar-nampar pipi jay yang karena begitu cepat ia bergerak, ujung penis sunghoon sampai menonjol di pipi itu, merah dibuat berjejak di wajah si manis.

“fuck, fuck!”

“amhphh…”

“terus, jay, terus…”

sesekali sunghoon menahan dan menekan kepala jay supaya bisa melesakkan penisnya menyela tenggorokan si cantik, rasakan jepitan yang buatnya makin terbang.

“shh… sedikit lagi, cantik.”

dengar itu, jay semakin cepat dan lahap mengisap penis sunghoon, terasa panas dan membesar, urat-urat tergurat kian jelas, hingga basah mulai mengalir hingga dagu.

rematan tangan sunghoon di rambut jay kian keras, hingga sekali dorong masuk dalam-dalam dan sunghoon menahan mulut jay tetap menyesap kepala penisnya.

sebelum dia tarik dan mengocoknya di depan wajah si cantik, hujani sisa-sisa sperma yang membuat wajah nan merah sayu milik jay berkilat oleh cairan putih itu.

“mhh…” geram sunghoon seraya bersandar di kursi.

dan jay sedang menjilati sperma yang meleleh di sudut bibirnya.

nampak begitu seksi dan menggoda, belum lagi bahu dan dada berisi yang nampak mengintip dari kaos yang merosot, jay bersimpuh di bawah, dengan napas yang gak beraturan dan wajah yang merona padam.

sayang banget kalau gak langsung di terkam.

“sayang.”

“mmchh..”

jay melenguh waktu sunghoon merunduk dan menjamah bibirnya, memagut lamat sekilas, terdengar basah dan adiktif.

“sudah siap ngangkang? ternyata benar, mulut kamu aja nggak cukup buat mas hari ini,” ujar sunghoon, seraya menarik jay untuk berdiri.

seraya mengangkat satu kaki jay naik ke meja, dan melesakkan tangannya membelai vagina basah si cantik yang mengigit jarinya menahan desahan.

sunghoon mencumbu jay kembali bersamaan dengan tangannya yang mulai bergerilya di vagina si manis yang dengan satu tangannya membuka satu persatu kancing kemeja sunghoon.

“mmch!”

suara ciuman yang menggelikan menjeda, tangan sunghoon yang basah setelah menjamah vagina si cantik naik buat melesak ke dalam mulut jay.

“cantiknya…” puji sunghoon.

“mashh…” ujar jay melas, teredam dua jari sunghoon dalam mulutnya.

menggemaskan, manis, cantik dan sunghoon benar-benar ingin menghancurkan si kecil binal itu segera sebelum dia jadi gila karena nafsunya.

“apa sayang?”

“mashh… eunghh… ayo… aku udah engga tahan...”

“mashh…”

dengan keadaan yang sama-sama terangsang, sunghoon mengakhiri sesi pemanasan mereka dengan tanya.

“ayo apa, sayang? ngga tahan gimana?”

yang dijawab jay dengan sensual, merengek manja jangan lupakan air mata jalangnya.

“ayo entot aku, mashh… jayie mau dimasukin sampai mentok, mau dibuat nangis sampai sesak, mau–hmphh!”

—sekian, terima kasih.

©hinan

No responses yet